Kepercayaan
Kepercayaan adalah sesuatu yang terbina, bukan sesuatu yang dapat dipaksakan. Tidak bisa hanya karena kita berada dalam satu lingkaran yang sama, lantas kita ‘harus’ percaya satu sama lain. Kepercayaan timbul dari komitmen yang terus-menrus, dibuktikan oleh waktu dan tindakan.
Ada dua jenis kepercayaan dalam hemat saya, kepercayaan terhadap sesama manusia, dan kepercayaan manusia terhadap Tuhan. Karena memang kita hidup dalam dua jenis hubungan itu, antar-mahluk dan mahluk-Pencipta. Hubungan antar mahluk yang dimaksudkan disini adalah antar mahluk berakal. Saya mengklasifikasikan hubungan antara mahluk berakal dan mahluk tak berakal dan benda mati satu kelompok dengan hubungan mahluk berakal dan Tuhan. Mengapa? Sebab mahluk tak berakal dan benda mati (alam semesta) adalah bagian dari kuasa Tuhan, mereka tak memiliki kesempatan untuk memilih A atau B, mereka adalah bagian dari sunatullah, yang sepenuhnya manut terhadap hukum-hukumNya. Sedangkan manusia bisa membangkang.
Dalam salah satu bentuk hubungan antar mahluk berakal ada hubungan yang dikatakan hubungan bisnis, dan dalam hubungan bisnis terkenal istilah, ‘jangan cepat percaya’. Disitu jelas dituntut pembuktian komitmen yang jelas oleh kedua belah pihak agar tercapai status percaya dan saling mempercayai. Masing-masing pihak berusaha berbuat yang terbaik untuk meraih kepercayaan pihak lainnya. Bagaimana hubungan kepercayaan antara mahluk berakal dengan Tuhan? Apakah sama seperti itu? Apakah kedua belah pihak harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih kepercayaan satu sama lain? Mengapa itu dipertanyakan? Karena disini jelas ada ketimpangan status dan ‘derajat’. Mahluk berakal adalah ciptaan Tuhan, jelas hal itu menempatkan Tuhan dalam hierarki diatas mahluk berakal ciptaan-Nya. Dalam bentuk hubungan yang kedua ini terkenal istilah ‘harus percaya’ bagi mahluk berakal ciptaan-Nya.
Apakah Tuhan harus membuktikan sesuatu terhadap mahluk berakal agar Ia meraih kepercayaan ciptaan-Nya? Jawabannya Ya, karena dengan posisi Tuhan yang gaib, tak mungkin mahluk berakal bisa mempercayai adanya Tuhan begitu saja. Dan Tuhan telah membuktikan diri-Nya dalam alam semesta ini, bahkan dalam adanya mahluk berakal itu sendiri. Nah apakah manusia harus membuktikan sesuatu agar mendapat kepercayaan Tuhan? Mengapa harus? Padahal Tuhan Maha Tahu Segalanya.
Sekarang mari kita bertanya sedikit, demi membuka kunci-kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Kenapa para mitra bisnis harus meraih kepercayaan mitranya, apa yang mereka cari? Jawabannya tentu untuk mendapatkan apa yang diinginkan; keuntungan bagi kedua pihak. Hubungan baik yang menghasilkan kondisi saling menguntungkan dan menghindari kerugian. Penjual berusaha meraih kepercayaan pembelinya, agar si pembeli mau membeli dagangannya. Pembeli berusaha meraih kepercayaan penjualnya agar mendapatkan harga yang bagus, barang yang berkualitas dan kemudahan-kemudahan lainnya. Mengapa mahluk berakal harus meraih kepercayaan Tuhan? Jawabanya adalah untuk mendapatkan janji-janji yang Tuhan berikan. Lantas mengapa Tuhan harus meraih kepercayaan ciptaannya (mahluk berakal)? Jawabannya agar mahluk berakal mau tunduk dan bersembah kepada-Nya. Sebab mahluk berakal adalah mahluk yang cerdas, yang tak akan tunduk begitu saja terhadap sesuatu. Mereka adalah mahluk cerdas yang bodoh, yang merasa bisa melakukan apa saja, dan menguasai apa saja, padahal mereka hanya tahu sedikit kandungan dari Alam Raya, yang notabene adalah pembuktian dari Tuhan bahwa Dia ada, dan dia yang paling berkuasa. Bukan saya mengatakan Tuhan harus bersusah payah membuktikan keberAdaan Nya dan KekuasaanNya, toh nyatanya Dia sudah melakukan semua itu 😀
Jadi kesimpulannya, kepercayaan adalah sesuatu yang dibangun oleh pembuktian-pembuktian. Bukan dalam janji manis dan kata-kata. Manusia sebagai mahluk berakal (yang kita ketahui) mencoba mengakali hal ini (yang membutuhkan waktu dan pengorbanan) dengan hukum dan surat-surat perjanjian. Tetap saja, kepercayaan yang murni hanya dapat dibangun dengan komitmen jelas yang kontinu.
Yah, In my humble opinion lah 😀
nyurian 2:59 am on September 24, 2008 Permalink |
pertamaxxx
yeah…
ada PR buat eluw… samperin blog guwe degh…
http://nyurian.wordpress.com/2008/09/23/pr-serba-10/
nyenius 10:41 am on September 24, 2008 Permalink |
baix pax, sudax sayax laxanaxan!
nazla 10:24 pm on September 25, 2008 Permalink |
kalimat pertama mirip2 ama chinmi.