Tidak Ada Ide yang Benar-benar Baru
Membaca posting sodara fahdi yang berjudul Ide, saya teringat waktu bicara pada rapat internal Xinix, mengenai ide. Juga teringat waktu mengikuti sebuah mata kuliah di jurusan Interior mengenai gaya-gaya desain dan ide kreatif. Teman saya itu mengatakan bahwa pastinya idenya tidak brilian, dan pasti sudah ada orang lain yang memikirkan ide tersebut entah di belahan dunia mana. Itu tepat seperti yang saya pikirkan ketika menghadapi sebuah ide yang terlintas. Ya lebih tepatnya lagi, setelah saya memikirkan/membayangkan implementasi dari ide tersebut, baru saya tilik dan saya asumsikan ada yang sudah kepikiran ide tersebut.
Yang kemudian saya lakukan setelah itu adalah sedikit riset (mostly through the internet) untuk mencari apakah ada yang sudah mengimplementasikan ide tersebut. Kalau sudah ada, apa yang bisa saya perbuat dari situ? Meninggalkan ‘ide yang saya miliki’ dan lebur pada implementasi yang sudah dilakukan orang lain. Atau membuat sesuatu yang baru kalau ternyata implementasi orang lain itu tidak seperti yang saya inginkan. Itu yang biasa saya lakukan.
Ide memang tidak pernah ada yang betul-betul baru, yang ada adalah pengembangan-pengembangan atau antithesis dari ide sebelumnya. Tantangan dan kebutuhan manusia terus berkembang, dan seiring dengan itu solusi-solusi lama (baca; ide) tentang cara manusia menghadapinya pun segera menjadi tidak relevan lagi. Maka dari itu mereka berinovasi berdasarkan kriteria-kriteria baru dari solusi yang lama.
Reply