DIY Auto-On Battery Air Pump (aerator)

Berhubung system kita sangat-sangat tergantung pada listrik, maka mati lampu merupakan bencana. Bencana paling awal dan paling riskan adalah kandungan oksigen yang akan terus berkurang tanpa adanya pergerakan air. Terutama akan menjadi bencana bagi mereka yang over stock, karena kadar oksigen dalam air akan lebih cepat habis. Saya pernah ngalamin hal ini, beberapa ikan yang lemah mati, dan beberapa jadi sakit (karena overstock dan mati lampu yang cukup lama). Solusi termurah untuk hal ini adalah air pump (aerator) bertenaga baterai.

Ya sebenernya sudah ada aerator yang bertenaga batre dan otomatis menyala ketika lampu mati, tapi harganya lumayan sekitar diatas seratus ribuan, dan ada beberapa hal yang membuat saya tidak membeli mesin tersebut.

Ok daripada berkutat pada kekurangan sebuah produk, lebih baik fokus pada DIY ini :D

Tujuan:
1. Membuat pertukaran oksigen dalam tank tetap berjalan walau lampu mati.
2. Menyalakan air pump ketika dibutuhkan (saat mati lampu) dan mematikan ketika tidak dibutuhkan (pas nyala lagi) secara OTOMATIS, tanpa campur tangan pemilik.


Perlengkapan:
1. Unit Air pump batre biasa x2 (Jumlah unit sesuai kebutuhan, saya butuh 2. Ada di toko akuariuam)
2. Kabel yang kurus, yang biasa buat komponen 4m (2m merah, 2m kuning; untuk membedakan. Ada di toko komponen elektronika)
3. Terminal kabel yang kecil. (Ada di toko komponen elektronika, kadang juga di toko listrik biasa)
4. Selang aerator (sesuai kebutuhan, ada di toko akuarium)
5. Airstone (bisa digantikan dengan jenis output aerasi yang dibutuhkan, saya pilih airstone. Ada di toko akuarium)
6. Relay DC 12v (Ada di toko komponen elektronika)
7. Adaptor DC 12v (Ada di toko komponen elektronika dan toko listrik atau toko hardware)
8. Ceplokan penyangga selang aerator (sesuai kebutuhan. Ada di toko akuarium)

Alat penunjang:
1. Gunting
2. Obeng min kecil (untuk terminal)


Abstrak:
Supaya unit aerator batre bisa menyala secara otomatis ketika listrik mati, maka unit aerator tersebut harus tahu kapan ada aliran listrik dan kapan tidak. Maka digunakanlah Adaptor DC dan Relay DC untuk menghidup-matikan unit aerator batre. Adaptor untuk mengantarkan arus listrik, dan relay berfungsi sebagai switch on off.

Perakitan:

  1. Sebelum memulai pastikan dulu tiap unit bekerja (pasang batre switch on deh).
  2. Lepas baterai selama perakitan.
  3. Ini bagian dalam unit batre aerator.
    Image
    Bagian dalam (1)Dinamo, (2)Kompa, (3)Switch on-off, (4)Kompartemen batre

    .
  4. Potong kabel yang terhubung ke switch on-off, kemudian sambung dengan kabel komponen yang sudah kita beli. 25% project sudah selesai. Jadinya seperti ini.
    Image

    .
  5. Berhubung gue butuh 2 unit aerator, maka gue sambunglah. Jadi skemanya seperti ini:
    Image

    .
  6. Dua unit sudah terhubung. 75% project sudah selesai. Sekarang tinggal hubungkan dengan adaptor dan relay. Skema nya seperti ini.
    Image
    Skema final

    Image

    .
  7. Hubungkan relay ke adaptor. Colokkan kedua kabel yang menghubung adaptor ke relay ke sekrup nomer 13 dan 14. Nggak usah pusing soal polaritas ato plus minus nya, colok aja.

    Image
    Colokkan kedua kabel yang menghubungkan adaptor ke relay ke sekrup nomer 13 dan 14.

    Image
    Supaya tidak perlu merusak adaptor, saya pake jack lagi.

    Image

    .
  8. Hubungkan kabel dari dua unit aerator batre ke relay. Colokkan dua buah kabel bebas dari unit aerator masing-masing ke sekrup no 1 dan 9 ATAU no 4 dan 12. Lagi-lagi bebas, mau kabel kuning di sekrup 4 ato sekrup 12.
    Image
    Colokkan dua buah kabel bebas dari unit aerator masing-masing ke sekrup no 1 dan 9 ATAU no 4 dan 12.

    Image

    .
  9. Begitu skema final sudah terangkai, bisa dikatakan project 90% selesai. Sekarang tinggal lakukan pengetesan.
    • Colok adaptor ke sumber listrik.
    • Pasang baterai pada unit aerator. Jika kita sudah melakukan semuanya dengan benar, seharusnya unit aerator baterai diem aja, alias tidak menyala. Kalau unit menyala, cabut kabel adaptor, dan betulkan lagi 2 kabel unit aerator yang menyambung ke relay. Kemudian ulangi dari langkah satu.
    • Bila uji poin kedua berhasil. Maka sekarang cabut adaptor dari sumber listrik. Jika semuanya benar, maka unit aerator akan segera menyala. Dan selamat DIY ini sudah selesai. :D
  10. Setelah sukses melewati masa testing maka DIY ini dikatakan selesai. Soal instalasi itu tergantung sikon tank kita masing-masing. Cukup dua hal yang diingat untuk instalasi. Pastikan unit terhindar dari resiko kejebur atau terpercik air, pastikan penempatannya/digantung secara kuat, karena unit ini bergetar, kalo salah naro dia bisa bergeser dan jatuh. Dan kalo itu terjadi, maka DiY ini bukan lagi ‘aerator otomatis nyala’, tapi ‘aerator otomatis nyala kemudian rusak’ :lol:

    Image
    Pengetesan



    ==============================

    Ini foto-foto instalasi di tank saya:

    Image
    Skema untuk tank saya

    Image
    Penempatan di belakang tank

    Image
    Dari atas tank. Sekaligus gambar selang utama aerator ke main tank.

    Image
    Aerator batre in action pada salah satu cabang selang di sudut kanan main tank

    Image
    In action di refugium.

    Image
    untuk adaptor dan relay, ini numpang di relay Float switch, yang kebetulan masih kosong 1 slot.


    Sekian, semoga bermanfaat :)